• Featured

    Informasi Baru Islam Tips Trick Berpuasa bagi Penderita Diabetes

  • Featured

    Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaamya.

  • Articles

    Tata Cara Makan Menurut Islam

  • Articles

    Tata Cara Tidur yang Baik Menurut Islam

  • Hay..., sahabat KAI Apakabar ?? Post kali ini kita akan membahas perihal sejarah Islam dunia kalau dilihat dari judulnya sih, Pasti Wow kan Memang setiap Peristiwa Besar Itu Pasti mempunyai sejarah Tersendiri.
    Sobat Kita Langsung Aja Ke Pembahasan  yach.

    Agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi hingga dengan sekarang.


    Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada kala ke-7 saat Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Yang Mahakuasa swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
    Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam menyerupai kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menyebabkan dirinya sekolah.
    Pada kala ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.

    Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah daerah yang sangat mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah saat itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. alasannya ialah di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang paling penting ialah Ka'bah.

    Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal saat ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia saat ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah saat ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.
    Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim. Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki problem sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan problem penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan aliran Islam secara rahasia kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
    Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
    Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

    Secara umum Sejarah Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad telah berkembang secara luas di seluruh dunia. Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kesultanan Utsmaniyah boleh dikatakan penyambung kekuatan Islam setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

    Informasi Baru Islam Sejarah Islam Dunia

    Posted at  20.16  |  in  lainnya  |  Read More»

    Hay..., sahabat KAI Apakabar ?? Post kali ini kita akan membahas perihal sejarah Islam dunia kalau dilihat dari judulnya sih, Pasti Wow kan Memang setiap Peristiwa Besar Itu Pasti mempunyai sejarah Tersendiri.
    Sobat Kita Langsung Aja Ke Pembahasan  yach.

    Agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi hingga dengan sekarang.


    Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad saw. di Jazirah Arab pada kala ke-7 saat Nabi Muhammad s.a.w. mendapat wahyu dari Yang Mahakuasa swt. Setelah wafatnya nabi Muhammad s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga umat Islam berpecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam lain yang muncul.
    Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam menyerupai kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menyebabkan dirinya sekolah.
    Pada kala ke-18 dan ke-19, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Turki Utsmani yang merupakan kerajaan Islam terakhir tumbang.

    Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah daerah yang sangat mundur. Kebanyakkan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah saat itu merupakan tempat suci bagi bangsa Arab. alasannya ialah di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang paling penting ialah Ka'bah.

    Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah pada Tahun Gajah yaitu pada tanggal 12 Rabi'ul Awal atau pada tanggal 20 April (570 atau 571 Masehi). Nabi Muhammad merupakan seorang anak yatim sesudah ayahnya Abdullah bin Abdul Muttalib meninggal saat ia masih dalam kandungan dan ibunya Aminah binti Wahab meninggal dunia saat ia berusia 7 tahun. Kemudian ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Setelah kakeknya meninggal ia diasuh juga oleh pamannya yaitu Abu Talib. Nabi Muhammad kemudiannya menikah dengan Siti Khadijah saat ia berusia 25 tahun. Ia pernah menjadi penggembala kambing.
    Nabi Muhammad pernah diangkat menjadi hakim. Ia tidak menyukai suasana kota Mekah yang dipenuhi dengan masyarakat yang memiliki problem sosial yang tinggi. Selain menyembah berhala, masyarakat Mekah pada waktu itu juga mengubur bayi-bayi perempuan. Nabi Muhammad banyak menghabiskan waktunya dengan menyendiri di gua Hira untuk mencari ketenangan dan memikirkan problem penduduk Mekah. Ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ia didatangi oleh Malaikat Jibril. Setelah itu ia mengajarkan aliran Islam secara rahasia kepada orang-orang terdekatnya yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk agama Islam)" dan selanjutnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
    Pada tahun 622, Nabi Muhammad dan pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa ini dinamai Hijrah. Semenjak peristiwa itu dimulailah Kalender Islam atau kalender Hijriyah.
    Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

    Secara umum Sejarah Islam setelah meninggalnya Nabi Muhammad telah berkembang secara luas di seluruh dunia. Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kesultanan Utsmaniyah boleh dikatakan penyambung kekuatan Islam setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

    Hai teman KAI Jika Anda seorang diabetesi dan ingin tetap berpuasa, pastinya Anda perlu tips dan trik khusus untuk Berpuasa.
    Karena Jika Tidak maka Akan Membahayakan Kesehata Sobat.




    • Bagi diabetesi tipe 1
    Berpuasa memang ibadah yang sangat berharga, sayangnya diabetesi tipe 1 lebih disarankan untuk tidak berpuasa. Hal ini berafiliasi dengan kecenderungan tingginya resiko diabetesi tipe 1 untuk terkena gangguan kesehatan dibandingkan tipe 2, terutama kalau masih bergantung pada suntikan insulin. Oleh alasannya yaitu itu, kalau Anda diabetesi tipe 1 dan tetap ingin berpuasa, ada baiknya kalau Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Hal yang terpenting yaitu monitoring, pembiasaan dosis, serta waktu suntikan insulin untuk menerima kadar gula darah yang optimal dan menghindari baik hiperglikemik maupun hipoglikemik. 

    • Bagi diabetesi tipe 2
    Bagi diabetesi tipe 2 yang sudah terbiasa mengatur pola makannya, biasanya mengikuti puasa masih boleh dilakukan. Namun demikian, tetap saja ada kemungkinan terjadinya hiperglikemik setelah sahur ataupun berbuka kalau makanan yang dikonsumsi berlebihan terutama untuk kandungan gula dan lemaknya. Membagi jumlah kalori dari makanan yang dikonsumsi menjadi 3 porsi yang lebih kecil dikala masa tidak berpuasa (misalnya dikala berbuka) akan membantu menghindari gejala hiperglikemik. Tetap konsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks dan hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak. Saat berbuka, cukup konsumsi sedikit saja makanan yang manis-manis untuk mengembalikan energi yang hilang, namun tidak berlebihan. Untuk tetap menerima rasa manis, Anda dapat menggunakan tambahan rendah kalori Tropicana Slim yang bebas gula.
    Selain itu, juga tetap lakukan acara fisik secara teratur. Latihan yang dilakukan harus dimodifikasi baik intensitas maupun waktunya untuk menghindari terjadinya gejala hipoglikemik, sebagai contoh: waktu berolahraga yang sempurna yaitu sekitar 2 jam setelah sahur dengan intensitas sedang. Jika Anda diabetesi tipe 2 yang menggunakan obat-obatan tertentu ataupun suntikan insulin, akan lebih baik untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk hasil yang lebih optimal.

    Udah Tahukan Sobat KAI, jadi Mari Kita Selalu Berpuasa dibulan Penuh Berkah ini.

    Referensi
    Al-Arouj, Monira., et al. 2005. Recommendation for Management of Diabetes During Ramadan. Diabetes Care 28 (9): 2305-2311.

    Informasi Baru Islam Tips & Trick Berpuasa bagi Penderita Diabetes

    Posted at  20.16  |  in  tipsdantrick  |  Read More»

    Hai teman KAI Jika Anda seorang diabetesi dan ingin tetap berpuasa, pastinya Anda perlu tips dan trik khusus untuk Berpuasa.
    Karena Jika Tidak maka Akan Membahayakan Kesehata Sobat.




    • Bagi diabetesi tipe 1
    Berpuasa memang ibadah yang sangat berharga, sayangnya diabetesi tipe 1 lebih disarankan untuk tidak berpuasa. Hal ini berafiliasi dengan kecenderungan tingginya resiko diabetesi tipe 1 untuk terkena gangguan kesehatan dibandingkan tipe 2, terutama kalau masih bergantung pada suntikan insulin. Oleh alasannya yaitu itu, kalau Anda diabetesi tipe 1 dan tetap ingin berpuasa, ada baiknya kalau Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Hal yang terpenting yaitu monitoring, pembiasaan dosis, serta waktu suntikan insulin untuk menerima kadar gula darah yang optimal dan menghindari baik hiperglikemik maupun hipoglikemik. 

    • Bagi diabetesi tipe 2
    Bagi diabetesi tipe 2 yang sudah terbiasa mengatur pola makannya, biasanya mengikuti puasa masih boleh dilakukan. Namun demikian, tetap saja ada kemungkinan terjadinya hiperglikemik setelah sahur ataupun berbuka kalau makanan yang dikonsumsi berlebihan terutama untuk kandungan gula dan lemaknya. Membagi jumlah kalori dari makanan yang dikonsumsi menjadi 3 porsi yang lebih kecil dikala masa tidak berpuasa (misalnya dikala berbuka) akan membantu menghindari gejala hiperglikemik. Tetap konsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks dan hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak. Saat berbuka, cukup konsumsi sedikit saja makanan yang manis-manis untuk mengembalikan energi yang hilang, namun tidak berlebihan. Untuk tetap menerima rasa manis, Anda dapat menggunakan tambahan rendah kalori Tropicana Slim yang bebas gula.
    Selain itu, juga tetap lakukan acara fisik secara teratur. Latihan yang dilakukan harus dimodifikasi baik intensitas maupun waktunya untuk menghindari terjadinya gejala hipoglikemik, sebagai contoh: waktu berolahraga yang sempurna yaitu sekitar 2 jam setelah sahur dengan intensitas sedang. Jika Anda diabetesi tipe 2 yang menggunakan obat-obatan tertentu ataupun suntikan insulin, akan lebih baik untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk hasil yang lebih optimal.

    Udah Tahukan Sobat KAI, jadi Mari Kita Selalu Berpuasa dibulan Penuh Berkah ini.

    Referensi
    Al-Arouj, Monira., et al. 2005. Recommendation for Management of Diabetes During Ramadan. Diabetes Care 28 (9): 2305-2311.


    بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

    Assalamualaikum, Wr. Wb. selamat menikmati hidup kalian teman KAI !
    Saya disini hanya sekedar posting/sharing (berbagi) untuk mencar ilmu dan menambah ilmu.
    Shalat Tahajud

    Kalau ada yang salah baik itu kecil maupun besar mohon maaf ! Saya bukanlah hebat (ustadz, kiai, dsb) dalam islam dan sekali lagi saya hanya sekedar berbagi/ sharing sekalian mencar ilmu bareng-bareng, dan agar artikel/ postingan ini bermafaat bagi yang ingin maupun yang gres mencar ilmu Tata Cara Shalat Tahajud dan             BacaanDoa Tahajud. ^_^


    Kali ini KAI akan sharing/ memposting mengenai Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaanya

    Shalat Tahajud

    Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud
    Sebelum lanjut ke Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud ada yang tahu apa itu shalat? Nah kalau ada yang tahu apa itu shalat tolong berkomentar ya di artikel ini, dan bagi yang belum tahu baca:
    pengertian singkat dari salat :

    Salat ("Bahasa Arab": صلاة; transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad, sebagai figur Teladan, perintah Tuhan Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat, alasannya yaitu menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:

      “dirikanlah shalat, bantu-membantu shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan bantu-membantu mengingat Tuhan (shalat) yaitu lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)". (Al-Ankabut: 45)

    Masih kurang jelas? coba tanyakan ke ustadz yang ada di tempat teman KAI masing-masing (lebih afdol) :)
    Ok, eksklusif saja Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa-doa Tahajud

    Ups, sedikit kepotong...Bagi yang belum tahu apa itu Shalat Tahajud, KAI akan tulis  dibawah ini !

    Shalat Tahajud :

    Shalat Tahajud Adalah Shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari, dimulai selepas isya hingga menjelang subuh dan dikerjakan setelah tidur atau bangun tidur di malam hari. Dan shalat tahajud sering juga disebut shalat malam atau disebut juga (Sholatul lail) alasannya yaitu waktu yang melaksanakan shalat ini pada malam hari dimana semua orang sedang tertidur lelap. Shalat Tahajud juga yaitu shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW sepanjang hidupnya. Mengingat keutamaan yang sangat besar dalam shalat malam ini dan dianjurkan oleh Tuhan dalam Alqur'an :

    ”Wa minal laili fatahajjad bihi naafilatan laka `asaa an yab`atsaka rabbuka maqaaman mahmuudan” (QS : Al-Isro’ : 79)


    Artinya: "Dan pada sebagian malam, sembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kau ke tempat yang terpuji"


    Kalau sudah diketahui waktu melaksanakan ibadah ini dari waktu isya' hingga waktu subuh, sedang, sepanjang malam ini ada saat-saat utama, lebih utama dan paling utama, maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bab :

        Sepertiga pertama, kira-kira mulai dari jam 19.00 hingga jam 22.00, ini dikala utama
        Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 hingga dengan jam 01.00, ini dikala yang lebih utama
        Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 hingga dengan masuknya waktu subuh, ini dikala yang paling utama


    Ups, maaf kepotong lagi. KAI juga pingin sharing perihal Keutamaan Shalat Tahajud, ini beliau :

    Keutamaan Shalat Tahajud:

    Tuhan Ta'ala berfirman:
    "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kau ke tempat yang terpuji." ( QS Al-Isra' (17) : 79)
    Shalat Malam Menyembuhkan Hati Yang Lalai
    Sifat Lalai yaitu penyakit berbahaya dan menyimpang. Penyakit ini akan menimpa hati yang selalu karam dalam hal mubah ,bermalasan-malasan dalam ketaatan , dan hanyut dalam segala kenikmatan. Fokuslah untuk bemunajat kepada Tuhan , sedangkan ketika itu obat yang ampuh akan datang dengan izin Allah, yakni "shalat malam".

    Rasulullah SAW bersabda :
    "Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca sepuluh ayat Qur'an, beliau tidak dituliskan termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 100 ayat Qur'an , beliau akan dituliskan termasuk dalam orang yang Qunut. Dan barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 1000 ayat Qur'an dituliskan dalam sebagai orang yang kaya" (HR. Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan Ibn Hibban, dihasankan oleh Al Albani dalam SHahih Al-Targib wa Al-Tarhib no.635)
    Nikmat nya Shalat Malam
    Seseorang tidak akan bisa mencicipi nikmatnya shalat, indahnya bermunajat dan asyiknya bermesraan dengan Allah, jikalau shalat belum menempati tempat utama di dalam hatinya. Dia tidak akan mencicipi apa-apa jikalau beliau belum hingga pada derajat menimbulkan shalat sebagai penyejuk hati, penggembira jiwa, pelapang dada, penyembuh sakit, penghilang rasa gundah, dan pelepas kesempitan.

    Rasulullah SAW suatu hari bersabda :
    “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Tuhan SWT akan memperlihatkan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
    Adapun lima keutamaan didunia itu, yaitu :

        Akan dipelihara oleh Tuhan SWT dari segala macam bencana.
        Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
        Akan dicintai para hamba Tuhan yang shaleh dan dicintai oleh semua insan Lidahnya akan bisa mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
        Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

    Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, ialah :

        Wajahnya berseri ketika berdiri dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
        Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
        Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, ibarat halilintar yang menyambar.
        Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.


    Nah, Masih Mau Lanjut Sahabat KAI bacanya Oke kalau MAsih mau lanjut kita lanjutkan bacaannya !

    Tata Cara Shalat Tahajud :

        Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud
    Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
      Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat alasannya yaitu Allah"

    Raka'at pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan
    Bacaan/surah lain yang anda kira sudah hafal
        Pada raka'at kedua/selanjutnya lakukan ibarat raka'at pertama
        Salam

    Note: Jumlah rakaat pada shalat tahajud tidak terbatas, mulai dari dua rakaat, empat rakaat, dst.....

    Bacaan Do'a Setelah Shalat Tahajud :
    Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah saw. jikalau bangun dari tidur di tengah malam, terus bertahajjud dan membaca doa sebagai berikut:

    Artinya:
    ""Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mulah  segala puji. Engkau raja penguasa langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah yang hak, Pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah yang hak, dan janji-Mu yaitu benar, dan perjumpaan-Mu itu yaitu hak, dan firman-Mu yaitu benar, dan surga yaitu hak, dan neraka yaitu hak, dan nabi-nabi itu hak benar, dan Nabi Muhammad saw. yaitu benar, dan dikala hari tamat zaman itu benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakkal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada Engkaulah kami berhukum.
    Ampunilah kami atas kesalahan yang kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau Rabbul-'alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah"

    Sesudah membaca doa itu perbanyaklah membaca istighfar. Adapun istighfar yang biasa ialah :
    Astaghfirullaahal-azhiim wa atuubu ilaiih.


    Ada baiknya membaca Do'a keselamatan Dunia Dan Akhirat :
    رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

    Artinya :
    "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di alam abadi dan peliharalah kami dari siksa neraka".(QS, 2:201)

    Dan jangan lupa perbanyaklah mebaca Istigfar, usahakan sebanyak-banyaknya. :)

    Sekian, agar artikel/ postingan ini "Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud" bermanfaat bagi kita semua ! :D

    WassalamualaikumWr. Wb.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Shalat Tahajud & Bacaamya

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»


    بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

    Assalamualaikum, Wr. Wb. selamat menikmati hidup kalian teman KAI !
    Saya disini hanya sekedar posting/sharing (berbagi) untuk mencar ilmu dan menambah ilmu.
    Shalat Tahajud

    Kalau ada yang salah baik itu kecil maupun besar mohon maaf ! Saya bukanlah hebat (ustadz, kiai, dsb) dalam islam dan sekali lagi saya hanya sekedar berbagi/ sharing sekalian mencar ilmu bareng-bareng, dan agar artikel/ postingan ini bermafaat bagi yang ingin maupun yang gres mencar ilmu Tata Cara Shalat Tahajud dan             BacaanDoa Tahajud. ^_^


    Kali ini KAI akan sharing/ memposting mengenai Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaanya

    Shalat Tahajud

    Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud
    Sebelum lanjut ke Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud ada yang tahu apa itu shalat? Nah kalau ada yang tahu apa itu shalat tolong berkomentar ya di artikel ini, dan bagi yang belum tahu baca:
    pengertian singkat dari salat :

    Salat ("Bahasa Arab": صلاة; transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad, sebagai figur Teladan, perintah Tuhan Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat, alasannya yaitu menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar:

      “dirikanlah shalat, bantu-membantu shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar, dan bantu-membantu mengingat Tuhan (shalat) yaitu lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)". (Al-Ankabut: 45)

    Masih kurang jelas? coba tanyakan ke ustadz yang ada di tempat teman KAI masing-masing (lebih afdol) :)
    Ok, eksklusif saja Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa-doa Tahajud

    Ups, sedikit kepotong...Bagi yang belum tahu apa itu Shalat Tahajud, KAI akan tulis  dibawah ini !

    Shalat Tahajud :

    Shalat Tahajud Adalah Shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari, dimulai selepas isya hingga menjelang subuh dan dikerjakan setelah tidur atau bangun tidur di malam hari. Dan shalat tahajud sering juga disebut shalat malam atau disebut juga (Sholatul lail) alasannya yaitu waktu yang melaksanakan shalat ini pada malam hari dimana semua orang sedang tertidur lelap. Shalat Tahajud juga yaitu shalat sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW sepanjang hidupnya. Mengingat keutamaan yang sangat besar dalam shalat malam ini dan dianjurkan oleh Tuhan dalam Alqur'an :

    ”Wa minal laili fatahajjad bihi naafilatan laka `asaa an yab`atsaka rabbuka maqaaman mahmuudan” (QS : Al-Isro’ : 79)


    Artinya: "Dan pada sebagian malam, sembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kau ke tempat yang terpuji"


    Kalau sudah diketahui waktu melaksanakan ibadah ini dari waktu isya' hingga waktu subuh, sedang, sepanjang malam ini ada saat-saat utama, lebih utama dan paling utama, maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bab :

        Sepertiga pertama, kira-kira mulai dari jam 19.00 hingga jam 22.00, ini dikala utama
        Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 hingga dengan jam 01.00, ini dikala yang lebih utama
        Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 hingga dengan masuknya waktu subuh, ini dikala yang paling utama


    Ups, maaf kepotong lagi. KAI juga pingin sharing perihal Keutamaan Shalat Tahajud, ini beliau :

    Keutamaan Shalat Tahajud:

    Tuhan Ta'ala berfirman:
    "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kau sebagai suatu ibadah aksesori bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kau ke tempat yang terpuji." ( QS Al-Isra' (17) : 79)
    Shalat Malam Menyembuhkan Hati Yang Lalai
    Sifat Lalai yaitu penyakit berbahaya dan menyimpang. Penyakit ini akan menimpa hati yang selalu karam dalam hal mubah ,bermalasan-malasan dalam ketaatan , dan hanyut dalam segala kenikmatan. Fokuslah untuk bemunajat kepada Tuhan , sedangkan ketika itu obat yang ampuh akan datang dengan izin Allah, yakni "shalat malam".

    Rasulullah SAW bersabda :
    "Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca sepuluh ayat Qur'an, beliau tidak dituliskan termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 100 ayat Qur'an , beliau akan dituliskan termasuk dalam orang yang Qunut. Dan barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 1000 ayat Qur'an dituliskan dalam sebagai orang yang kaya" (HR. Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan Ibn Hibban, dihasankan oleh Al Albani dalam SHahih Al-Targib wa Al-Tarhib no.635)
    Nikmat nya Shalat Malam
    Seseorang tidak akan bisa mencicipi nikmatnya shalat, indahnya bermunajat dan asyiknya bermesraan dengan Allah, jikalau shalat belum menempati tempat utama di dalam hatinya. Dia tidak akan mencicipi apa-apa jikalau beliau belum hingga pada derajat menimbulkan shalat sebagai penyejuk hati, penggembira jiwa, pelapang dada, penyembuh sakit, penghilang rasa gundah, dan pelepas kesempitan.

    Rasulullah SAW suatu hari bersabda :
    “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Tuhan SWT akan memperlihatkan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
    Adapun lima keutamaan didunia itu, yaitu :

        Akan dipelihara oleh Tuhan SWT dari segala macam bencana.
        Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
        Akan dicintai para hamba Tuhan yang shaleh dan dicintai oleh semua insan Lidahnya akan bisa mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
        Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

    Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, ialah :

        Wajahnya berseri ketika berdiri dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
        Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
        Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, ibarat halilintar yang menyambar.
        Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.


    Nah, Masih Mau Lanjut Sahabat KAI bacanya Oke kalau MAsih mau lanjut kita lanjutkan bacaannya !

    Tata Cara Shalat Tahajud :

        Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud
    Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
      Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat alasannya yaitu Allah"

    Raka'at pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan
    Bacaan/surah lain yang anda kira sudah hafal
        Pada raka'at kedua/selanjutnya lakukan ibarat raka'at pertama
        Salam

    Note: Jumlah rakaat pada shalat tahajud tidak terbatas, mulai dari dua rakaat, empat rakaat, dst.....

    Bacaan Do'a Setelah Shalat Tahajud :
    Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa Rasulullah saw. jikalau bangun dari tidur di tengah malam, terus bertahajjud dan membaca doa sebagai berikut:

    Artinya:
    ""Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mulah  segala puji. Engkau raja penguasa langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah yang hak, Pemancar cahaya langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah yang hak, dan janji-Mu yaitu benar, dan perjumpaan-Mu itu yaitu hak, dan firman-Mu yaitu benar, dan surga yaitu hak, dan neraka yaitu hak, dan nabi-nabi itu hak benar, dan Nabi Muhammad saw. yaitu benar, dan dikala hari tamat zaman itu benar. Ya Allah, kepada-Mulah kami berserah diri (bertawakkal) kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepada-Mulah kami rindu, dan kepada Engkaulah kami berhukum.
    Ampunilah kami atas kesalahan yang kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir. Tiada Tuhan melainkan Engkau Rabbul-'alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah"

    Sesudah membaca doa itu perbanyaklah membaca istighfar. Adapun istighfar yang biasa ialah :
    Astaghfirullaahal-azhiim wa atuubu ilaiih.


    Ada baiknya membaca Do'a keselamatan Dunia Dan Akhirat :
    رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

    Artinya :
    "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di alam abadi dan peliharalah kami dari siksa neraka".(QS, 2:201)

    Dan jangan lupa perbanyaklah mebaca Istigfar, usahakan sebanyak-banyaknya. :)

    Sekian, agar artikel/ postingan ini "Tata Cara Shalat Tahajud dan Bacaan Doa Tahajud" bermanfaat bagi kita semua ! :D

    WassalamualaikumWr. Wb.


    Halo Sahabat KAI Apakabar Masih Sehatkan? Pada Pembahasan Kali ini kita akan Membahas Mengenai Tata Cara Shalat Jenazah Dan Bacaanyna
    Shalat Jenazah atau Mayit, fardhu kifayah hukumnya dikerjakan dan diwakili salah satu keluarganya si mayit kalau tidak maka pihak keluarga yang ditinggalkan akan menanggung dosa. Dan Apabila Tidak Diketahui Asal Mayit Atau Mayat ini Maka pihak Berwajib yang berhak mengurusnya (iman Desa dll). apabila tidak mengurus jenezah tersebut Maka Berdosa Pulalah Seluruh isi Desa Tersebut.
    Rasulullah saw. bersabda:
    “Barang siapa menghadiri mayat hingga mayat itu disalati, maka ia menerima satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya hingga mayat itu dikuburkan, maka ia menerima dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah)

    tata cara shalat mayat , niat shalat mayat

    Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
    “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia menerima satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia menerima dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud.” (HR Tsauban).

    Shalat mayat merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim kalau ada Muslim lainnya yang meninggal dunia.

    Tata cara shalat mayat akan Disajikan lengkap di bawah ini silakan Baca selengkapnya perihal bacaan niat sholat mayat berikut ini:

    Bacaan niat shalat mayat untuk mayit laki-laki
    Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.
    Artinya:
    Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah alasannya yakni Allah.

    Bacaan niat shalat mayat untuk mayit perempuan
    Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

    Tata Cara Shalat Jenazah
    Setelah membaca niat

    2. Takbir Pertama
    Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan asisten di atas tangan kiri di atas perut (sidekap), kemudian membaca Al-Fatihah,

    Dan setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”

    3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:
    Allahumma shalli ‘alaa Muhammad
    Artinya:
    “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
    Lebih tepat lagi kalau membaca shalawat sebagai berikut:
    Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid.

    Artinya:
    “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah menunjukkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”

    4. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:
    Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
    Artinya:
    “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”

    Lebih tepat lagi kalau membaca doa:

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
    اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
    وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ
    مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ
     وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ
     وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
     وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّار


    Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar

    Artinya:
    “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah daerah tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya hebat keluarga yang lebih baik daripada hebat keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.” (HR. Muslim)

    Keterangan:
    Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.

    Jika mayit bawah umur doanya adalah:

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًَا لِاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا
    وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيْعًا وَ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا
    وَاَفْرِغِ الصَّبْرَعَلىٰ قُلُوْبِهِمَا وَلاَ تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ
    وَلاَ تَحْرِ مْهُمَا اَجْرَهُ


    Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhro
    wa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahuma
    wa-afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-humaa ba’dahu
    wa laa tahrim humaa ajrahu

    Artinya:
    “Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran mirip serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menimbulkan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”

    5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:

    اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ
    Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.

    Artinya:
    “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak hingga kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

    6. Kemudian setelah salam membaca:

    As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
    Artinya:
    “Keselamatan dan rahmat Tuhan agar tetap pada kau sekalian.”

    Demikian isu yang dapat ,KAI sampaikan mengenai bacaan shalat mayat dan tata cara shalat mayat diatas bermanfaat dunia akhirat.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Shalat Jenazah & Bacaannya

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»


    Halo Sahabat KAI Apakabar Masih Sehatkan? Pada Pembahasan Kali ini kita akan Membahas Mengenai Tata Cara Shalat Jenazah Dan Bacaanyna
    Shalat Jenazah atau Mayit, fardhu kifayah hukumnya dikerjakan dan diwakili salah satu keluarganya si mayit kalau tidak maka pihak keluarga yang ditinggalkan akan menanggung dosa. Dan Apabila Tidak Diketahui Asal Mayit Atau Mayat ini Maka pihak Berwajib yang berhak mengurusnya (iman Desa dll). apabila tidak mengurus jenezah tersebut Maka Berdosa Pulalah Seluruh isi Desa Tersebut.
    Rasulullah saw. bersabda:
    “Barang siapa menghadiri mayat hingga mayat itu disalati, maka ia menerima satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya hingga mayat itu dikuburkan, maka ia menerima dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah)

    tata cara shalat mayat , niat shalat mayat

    Bahwa Rasulullah saw. bersabda:
    “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia menerima satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia menerima dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud.” (HR Tsauban).

    Shalat mayat merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim kalau ada Muslim lainnya yang meninggal dunia.

    Tata cara shalat mayat akan Disajikan lengkap di bawah ini silakan Baca selengkapnya perihal bacaan niat sholat mayat berikut ini:

    Bacaan niat shalat mayat untuk mayit laki-laki
    Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.
    Artinya:
    Aku niat shalat atas mayit ini empat takbir fardhu kifayah alasannya yakni Allah.

    Bacaan niat shalat mayat untuk mayit perempuan
    Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

    Tata Cara Shalat Jenazah
    Setelah membaca niat

    2. Takbir Pertama
    Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan asisten di atas tangan kiri di atas perut (sidekap), kemudian membaca Al-Fatihah,

    Dan setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”

    3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:
    Allahumma shalli ‘alaa Muhammad
    Artinya:
    “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”
    Lebih tepat lagi kalau membaca shalawat sebagai berikut:
    Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid.

    Artinya:
    “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah menunjukkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”

    4. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:
    Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
    Artinya:
    “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”

    Lebih tepat lagi kalau membaca doa:

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
    اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
    وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ
    مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ
     وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ
     وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
     وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّار


    Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar

    Artinya:
    “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah daerah tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya hebat keluarga yang lebih baik daripada hebat keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.” (HR. Muslim)

    Keterangan:
    Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.

    Jika mayit bawah umur doanya adalah:

    اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًَا لِاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا
    وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيْعًا وَ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا
    وَاَفْرِغِ الصَّبْرَعَلىٰ قُلُوْبِهِمَا وَلاَ تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ
    وَلاَ تَحْرِ مْهُمَا اَجْرَهُ


    Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhro
    wa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahuma
    wa-afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-humaa ba’dahu
    wa laa tahrim humaa ajrahu

    Artinya:
    “Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran mirip serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menimbulkan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”

    5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:

    اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ
    Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.

    Artinya:
    “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak hingga kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

    6. Kemudian setelah salam membaca:

    As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
    Artinya:
    “Keselamatan dan rahmat Tuhan agar tetap pada kau sekalian.”

    Demikian isu yang dapat ,KAI sampaikan mengenai bacaan shalat mayat dan tata cara shalat mayat diatas bermanfaat dunia akhirat.

    Hai.. Sobat KAI bertemu lagi Kita Diposting Kali Ini Kita akan Membahas Tentang Tata Cara Shalat Ghaib. Langsung Saja Kita menuju pembahasan mengenai Shalat Ghaib, Apa bekerjsama itu Shalat Ghaib ???

    Pada dasarnya, shalat mayat dan shalat gaib sifatnya sama. Namun pada shalat ghaib, kita tidak sedang berada di erat jenazah. Semisalnya ada seorang kerabat yang meninggal di luar kota dan kita tidak dapat hadir untuk eksklusif menyolatkannya. Maka yang dapat kita lakukan ialah melakukan shalat ghaib ini. Adapun tata cara shalat ghaib tidak jauh beda pula ibarat shalat mayat yaitu melakukan 8 rukun-rukunnya.

    Tata cara shalat ghaib

    Rukun yang pertama : Niat
    Niat ialah tonggak utama dari segala macam ibadah yang kita laksanakan. Sebagaimana shalat pada umumnya, shalat ini pun tidak akan sah kalau tidak diniatkan terlebih dahulu. Sebagaimana yang terjadi pula pada ibadah-ibadah yang lainnya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang menerima sesuai niatnya.”(HR. Muttafaq Alaihi). Makara sekalipun niat terletak di dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan keras, tetap saja kita harus berniat untuk melakukan shalat dan ibadah lainnya. Dan khusus pada poin ini ialah niat untuk shalat ghaib bagi si mayit.

    Rukun yang kedua : Berdiri Bila Mampu
    Dalam shalat wajib dan sunnah lainnya, seseorang diberikan keringanan untuk shalat dengan posisi duduk, bahkan berbaring kalau kondisinya memang tidak memungkinkan untuk melakukan shalat sambil berdiri. Begitu pula dengan shalat mayat dan shalat ghaib. Kecuali memang seseorang tersebut benar-benar memiliki udzur atau alasan yang syar'i sehingga membebaskannya dari posisi shalat sambil berdiri. Namun, kalau masih mampu diusahakan untuk shalat sambil berdiri, maka itu yang lebih baik baginya.

    Rukun yang ketiga : Takbir sebanyak 4 kali
    Sebagaimana hadits Nabi Muhammad dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan mayat Raja Najasyi dengan shalat ghaib dan dia bertakbir 4 kali. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari: 1245, Muslim: 952 dan Ahmad 3:355). Inilah yang menjadi contoh untuk melakukan shalat ghaib dengan jumlah takbir sebanyak 4 kali. Seperti yang telah diketahui bahwa setelah sebelumnya menjadi seorang pemeluk nasrani yang taat, Raja Najasyi dapat masuk Islam saat mendengar isu kerasulan Muhammad SAW.

    Rukun yang keempat : Membaca Surat Al-Fatihah sebagaimana shalat pada umumnya.
    Rukun yang kelima : Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW sebagaimana saat bacaan sholat pada tahiyyat umumnya.

    Rukun yang keenam : Memanjatkan doa teruntuk Jenazah, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang artinya, "Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya." Hadits Riwayat Abu Daud: 3199 dan Ibnu Majah: 1947. Lafadz doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW diantaranya, "Allahummaghfirlahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil ma’i watstsalji wal barad."

    Rukun yang ketujuh : Berdoa Setelah Takbir Keempat, "Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu."

    Rukun yang kedelapan : Salam
    Untuk menyelenggarakan shalat ghaib ada beberapa pendapat bahwa ada perintah untuk disyariatkan shalat ghaib, baik apakah mayat itu sudah dishalatkan secara eksklusif ataupun belum dishalatkan. Salah satu ulama yang berpendapat demikian ialah Imam Ibnu Hazm. Beliau berkata dalam kitabnya Al-Muhalla (5/169, no.260) bahwa "Mayit tetap dishalatkan ghaib, alasannya ialah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyalatkan raja Najasyi bersama para sahabatnya dalam beberapa shaf. Ini merupakan ijma' mereka yang tidak boleh dibantah."

    Demikianlah Sobat KAI panduan lengkap Tata Cara Sholat Ghaib, biar bermanfaat bagi Kita.

    Informasi Baru Islam Tata Cara Shalat Ghaib

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»

    Hai.. Sobat KAI bertemu lagi Kita Diposting Kali Ini Kita akan Membahas Tentang Tata Cara Shalat Ghaib. Langsung Saja Kita menuju pembahasan mengenai Shalat Ghaib, Apa bekerjsama itu Shalat Ghaib ???

    Pada dasarnya, shalat mayat dan shalat gaib sifatnya sama. Namun pada shalat ghaib, kita tidak sedang berada di erat jenazah. Semisalnya ada seorang kerabat yang meninggal di luar kota dan kita tidak dapat hadir untuk eksklusif menyolatkannya. Maka yang dapat kita lakukan ialah melakukan shalat ghaib ini. Adapun tata cara shalat ghaib tidak jauh beda pula ibarat shalat mayat yaitu melakukan 8 rukun-rukunnya.

    Tata cara shalat ghaib

    Rukun yang pertama : Niat
    Niat ialah tonggak utama dari segala macam ibadah yang kita laksanakan. Sebagaimana shalat pada umumnya, shalat ini pun tidak akan sah kalau tidak diniatkan terlebih dahulu. Sebagaimana yang terjadi pula pada ibadah-ibadah yang lainnya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang menerima sesuai niatnya.”(HR. Muttafaq Alaihi). Makara sekalipun niat terletak di dalam hati dan tidak perlu dilafadzkan keras, tetap saja kita harus berniat untuk melakukan shalat dan ibadah lainnya. Dan khusus pada poin ini ialah niat untuk shalat ghaib bagi si mayit.

    Rukun yang kedua : Berdiri Bila Mampu
    Dalam shalat wajib dan sunnah lainnya, seseorang diberikan keringanan untuk shalat dengan posisi duduk, bahkan berbaring kalau kondisinya memang tidak memungkinkan untuk melakukan shalat sambil berdiri. Begitu pula dengan shalat mayat dan shalat ghaib. Kecuali memang seseorang tersebut benar-benar memiliki udzur atau alasan yang syar'i sehingga membebaskannya dari posisi shalat sambil berdiri. Namun, kalau masih mampu diusahakan untuk shalat sambil berdiri, maka itu yang lebih baik baginya.

    Rukun yang ketiga : Takbir sebanyak 4 kali
    Sebagaimana hadits Nabi Muhammad dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan mayat Raja Najasyi dengan shalat ghaib dan dia bertakbir 4 kali. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari: 1245, Muslim: 952 dan Ahmad 3:355). Inilah yang menjadi contoh untuk melakukan shalat ghaib dengan jumlah takbir sebanyak 4 kali. Seperti yang telah diketahui bahwa setelah sebelumnya menjadi seorang pemeluk nasrani yang taat, Raja Najasyi dapat masuk Islam saat mendengar isu kerasulan Muhammad SAW.

    Rukun yang keempat : Membaca Surat Al-Fatihah sebagaimana shalat pada umumnya.
    Rukun yang kelima : Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW sebagaimana saat bacaan sholat pada tahiyyat umumnya.

    Rukun yang keenam : Memanjatkan doa teruntuk Jenazah, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang artinya, "Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya." Hadits Riwayat Abu Daud: 3199 dan Ibnu Majah: 1947. Lafadz doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW diantaranya, "Allahummaghfirlahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil ma’i watstsalji wal barad."

    Rukun yang ketujuh : Berdoa Setelah Takbir Keempat, "Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu."

    Rukun yang kedelapan : Salam
    Untuk menyelenggarakan shalat ghaib ada beberapa pendapat bahwa ada perintah untuk disyariatkan shalat ghaib, baik apakah mayat itu sudah dishalatkan secara eksklusif ataupun belum dishalatkan. Salah satu ulama yang berpendapat demikian ialah Imam Ibnu Hazm. Beliau berkata dalam kitabnya Al-Muhalla (5/169, no.260) bahwa "Mayit tetap dishalatkan ghaib, alasannya ialah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyalatkan raja Najasyi bersama para sahabatnya dalam beberapa shaf. Ini merupakan ijma' mereka yang tidak boleh dibantah."

    Demikianlah Sobat KAI panduan lengkap Tata Cara Sholat Ghaib, biar bermanfaat bagi Kita.



    Hai Sobat  KAI pada kesempatan kali ini Kami akan membahas Mengenai Tata Cara Mandi Wajib & Niat Mandi Wajib


    Tata cara mandi wajib yang Betul selepas bersetubuh, haid, bersalin atau tidak , yaitu perkara yang mesti diketahui setiap orang muslim, dan tentu setiap muslim tidak sekedar mencukupkan dirinya dengan perkara yang sifatnya mubah, tapi berusaha beranjak kepada perkara-perkara sunnah/mustahab, yakni mencontoh apa yang biasa dikerjakan oleh rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam.

    Adapun perkara sunnah dalam tata cara mandi wajib atau mandi junub/besar yang sah tepat mampu diambil dari dua hadis yakni hadis aisyah dan hadis maimunah radiyallahu ‘anhuma.



    Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya terkadang kita menyepelehakan permasalahan yang satu ini mengenai Mandi wajib atau janabah, atau junub yaitu mandi yang dilakukan ketika kita mengalami mimpi lembap atau habis bersenggama. Nah, pada ketika ibarat inilah kita diwajibkan untuk mandi wajib janabah mandi besar. Namun tidak ibarat hanya dikala mandi biasa, mandi wajib ini harus diperhatikan niat dan tata caranya, Namanya juga mandi wajib, hukumnya pasti harus dikerjakan sebelum kita melakukan pekerjaan lain utamanya kewajiban beribadah ibarat sholat.


    Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya


    Niat mandi besar atau mandi jinabat itu ibarat niat niat dalam ibadah yang lain, yaitu di dalam hati, adapun kalimat dan arti Doa Niat Mandi Wajib niatnya yaitu sebagai berikut yang di kelompkan dalam tiga bahagian AN :


    1. Jika mandi besar disebabkan junub Mimpi basah, keluar mani, senggama maka niat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA
    Artiya: Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Tuhan Ta’ala

    2. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALAArtinya Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Tuhan Ta’ala

    3. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka niyat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA
    Artinya Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Tuhan Ta’ala


    Adapun Tata Cara Mandi Wajib Mandi Junub sebagai berikut:
    Dan untuk urutan tata cara mandi wajib yang benar menurut Islam yaitu sebagai berikut:

    1.  Dimulai dengan niat untuk menghilangkan hadas besar. Mulailah segala sesuatu hal dengan niat. Bisa bahasa Arab atau bahasa Indonesia saja.

    2.  Membersihkan telapak tangan sebanyak 3x lalu bercebok  Membersihkan      kemaluan serta kotoran yang ada disekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.

    3.  Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.

    4.    Berwudhu dengan wudhu yang tepat ibarat ketika hendak shalat

    5.    Mengguyur air pada kepala sebanyak 3 kali hingga hingga ke pangkal rambut

    6.    Mencuci kepala adegan kanan, lalu kepala adegan kiri

    7.    Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari

    8.    Mengguyur air pada seluruh tubuh dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri.

    Sudah jelaskan kan Sobat KAI bagaimana tata cara mandi wajib yang benar?
    Makara jangan salah lagi urutannya.

        Disunnahkan untuk melakukan mandi besar junub jinabat itu dengan tertib ibarat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam.

    Tambahan:

    Oleh Sheikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairiy

        Mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar,
        Membersihkan kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian bercebok.
        Membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya.
        Berwudhu ibarat halnya orang yang berwudhu hendak shalat, kecuali kedua kakinya. Namun boleh membersikan kedua kakinya ketika berwudhu atau mengakhirkannya sampa selesai mandi.
        Mencelupkan kedua telapak tangannya ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut kepalanya dengan kedua telapak tangannya itu kemudian membersihkan kepalanya dan kedua telinganya tiga kali dengan tiga cidukan.

    HR At-TIrmidzi Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai membuka rambutnya yang dikepang, karena ada hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya saya ini perempuan yang sangat besar lengan berkuasa jalinan rambut kepalanya, apakah saya boleh mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, bersama-sama cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran.

    Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air, membersihkannya dari atas hingga ke bawah, kemudian adegan yang kiri ibarat itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya, dan diriwatkan Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda:

    Barangsiapa yang meningggalkan adegan tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka “. HR. Abu Dawud

    Seorang Wanita Tidak Harus Melepas Jalinan atau Kepangan Rambutnya
    cara mandi wajib“Ya Rasulullah, saya yaitu wanita yang SANGAT KUAT kepangan/jalinan rambutku, apakah saya harus melepaskannya ketika mandi janabah?” Beliau menjawab: “Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan air tiga tuangan ke atas kepalamu, kemudian engkau curahkan air ke tubuhmu, maka engkau suci.”  HR. Muslim no. 330

    Boleh Mandi Hanya Sekali Setelah Men-jima’i Beberapa Istri
    Anas bin Malik radiyallahu anhu berkata: “Adalah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mengelilingi istri-istrinya (menjima’i mereka secara bergantian -pent.) dengan satu kali mandi.”  HR. Muslim no. 706 dan mandinya disini dilakukan ketika selesai jima yang akhir.


    Demikianlah Ulsan Hasbi Htc Mengenai Mandi Wajib, biar artikel tata cara mandi wajib yang benar cara Mandi bersih diatas yaitu cara mandi wajib menurut islam, mampu bermanfaat bagi wanita dan pria yang Ingin lebih tahu mengenai Mandi wajib. Wassalam

    Sekian Sobat KAI biar bermanfaat Buat Kita Bersama.

    Informasi Baru Islam Tata Caranya & Niat Mandi Wajib

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»



    Hai Sobat  KAI pada kesempatan kali ini Kami akan membahas Mengenai Tata Cara Mandi Wajib & Niat Mandi Wajib


    Tata cara mandi wajib yang Betul selepas bersetubuh, haid, bersalin atau tidak , yaitu perkara yang mesti diketahui setiap orang muslim, dan tentu setiap muslim tidak sekedar mencukupkan dirinya dengan perkara yang sifatnya mubah, tapi berusaha beranjak kepada perkara-perkara sunnah/mustahab, yakni mencontoh apa yang biasa dikerjakan oleh rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam.

    Adapun perkara sunnah dalam tata cara mandi wajib atau mandi junub/besar yang sah tepat mampu diambil dari dua hadis yakni hadis aisyah dan hadis maimunah radiyallahu ‘anhuma.



    Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya terkadang kita menyepelehakan permasalahan yang satu ini mengenai Mandi wajib atau janabah, atau junub yaitu mandi yang dilakukan ketika kita mengalami mimpi lembap atau habis bersenggama. Nah, pada ketika ibarat inilah kita diwajibkan untuk mandi wajib janabah mandi besar. Namun tidak ibarat hanya dikala mandi biasa, mandi wajib ini harus diperhatikan niat dan tata caranya, Namanya juga mandi wajib, hukumnya pasti harus dikerjakan sebelum kita melakukan pekerjaan lain utamanya kewajiban beribadah ibarat sholat.


    Niat Mandi Wajib Dan Tata Caranya


    Niat mandi besar atau mandi jinabat itu ibarat niat niat dalam ibadah yang lain, yaitu di dalam hati, adapun kalimat dan arti Doa Niat Mandi Wajib niatnya yaitu sebagai berikut yang di kelompkan dalam tiga bahagian AN :


    1. Jika mandi besar disebabkan junub Mimpi basah, keluar mani, senggama maka niat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA
    Artiya: Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Tuhan Ta’ala

    2. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALAArtinya Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Tuhan Ta’ala

    3. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka niyat mandi besarnya adalah

        BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA
    Artinya Dengan menyebut nama Tuhan Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Tuhan Ta’ala


    Adapun Tata Cara Mandi Wajib Mandi Junub sebagai berikut:
    Dan untuk urutan tata cara mandi wajib yang benar menurut Islam yaitu sebagai berikut:

    1.  Dimulai dengan niat untuk menghilangkan hadas besar. Mulailah segala sesuatu hal dengan niat. Bisa bahasa Arab atau bahasa Indonesia saja.

    2.  Membersihkan telapak tangan sebanyak 3x lalu bercebok  Membersihkan      kemaluan serta kotoran yang ada disekitarnya hingga bersih dengan tangan kiri.

    3.  Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan tangan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.

    4.    Berwudhu dengan wudhu yang tepat ibarat ketika hendak shalat

    5.    Mengguyur air pada kepala sebanyak 3 kali hingga hingga ke pangkal rambut

    6.    Mencuci kepala adegan kanan, lalu kepala adegan kiri

    7.    Menyela-nyela (menyilang-nyilang) rambut dengan jari

    8.    Mengguyur air pada seluruh tubuh dimulai dari sisi yang kanan, lalu kiri.

    Sudah jelaskan kan Sobat KAI bagaimana tata cara mandi wajib yang benar?
    Makara jangan salah lagi urutannya.

        Disunnahkan untuk melakukan mandi besar junub jinabat itu dengan tertib ibarat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa aalihi wasallam.

    Tambahan:

    Oleh Sheikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairiy

        Mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar,
        Membersihkan kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian bercebok.
        Membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya.
        Berwudhu ibarat halnya orang yang berwudhu hendak shalat, kecuali kedua kakinya. Namun boleh membersikan kedua kakinya ketika berwudhu atau mengakhirkannya sampa selesai mandi.
        Mencelupkan kedua telapak tangannya ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut kepalanya dengan kedua telapak tangannya itu kemudian membersihkan kepalanya dan kedua telinganya tiga kali dengan tiga cidukan.

    HR At-TIrmidzi Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai membuka rambutnya yang dikepang, karena ada hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya saya ini perempuan yang sangat besar lengan berkuasa jalinan rambut kepalanya, apakah saya boleh mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, bersama-sama cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran.

    Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air, membersihkannya dari atas hingga ke bawah, kemudian adegan yang kiri ibarat itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya, dan diriwatkan Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda:

    Barangsiapa yang meningggalkan adegan tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut untuk tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka “. HR. Abu Dawud

    Seorang Wanita Tidak Harus Melepas Jalinan atau Kepangan Rambutnya
    cara mandi wajib“Ya Rasulullah, saya yaitu wanita yang SANGAT KUAT kepangan/jalinan rambutku, apakah saya harus melepaskannya ketika mandi janabah?” Beliau menjawab: “Tidak perlu, namun cukup bagimu untuk menuangkan air tiga tuangan ke atas kepalamu, kemudian engkau curahkan air ke tubuhmu, maka engkau suci.”  HR. Muslim no. 330

    Boleh Mandi Hanya Sekali Setelah Men-jima’i Beberapa Istri
    Anas bin Malik radiyallahu anhu berkata: “Adalah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam mengelilingi istri-istrinya (menjima’i mereka secara bergantian -pent.) dengan satu kali mandi.”  HR. Muslim no. 706 dan mandinya disini dilakukan ketika selesai jima yang akhir.


    Demikianlah Ulsan Hasbi Htc Mengenai Mandi Wajib, biar artikel tata cara mandi wajib yang benar cara Mandi bersih diatas yaitu cara mandi wajib menurut islam, mampu bermanfaat bagi wanita dan pria yang Ingin lebih tahu mengenai Mandi wajib. Wassalam

    Sekian Sobat KAI biar bermanfaat Buat Kita Bersama.

    Hai Sobat KAI pada Kesempat Kali ini kita akan membahas mengenai Tata Cara Makan Menurut Islam  Mungkin Sobat tidak Asing Lagi Mengenai Cara Makan, Namun Jika Menurut Islam Atau Tata Cara Makan Yang Diajarkan Rasulullah
    SAW. Sobat Pasti Masih Bertanya-tanya dalam Hati Sobat Bagaimana Sih Cara Makan Yang  baik menurut Islam, Ataukah bagaiman Cara Rasul makan ?? Nah, Pada Kesempatan Kali Ini Kita Akan Mengupasnya Lebih Dalam Semua yang mungkin Belum Kita ketahui Bersama.

    Sebenarnya Islam telah datang sebagai Agama yang sempurna, yang tidak saja mengatur tata cara beribadah kepada Yang Mahakuasa (hubungan dengan Sang Pencipta), namun juga mengatur relasi dengan sesama, makhluk hidup lain, lingkungan, maupun relasi terhadap diri sendiri.

    Salah satu aturan dalam Islam yang berkenaan dengan relasi terhadap diri sendiri yakni adab/ Tata cara makan.

    Islam tidak menganggap dilema makan hanya sekedar dilema dunia, tetapi juga ada kaitannya dengan ibadah.
    Hal ini tergantung pada niat insan itu sendiri terhadap apa yang dilakukannya.
    Rasulullah SAW adalah suri tauladan umat dalam banyak sekali aspek kehidupan. Dalam hal kesehatan, ajaran-ajaran ia sudah banyak dibuktikan oleh penelitian-penelitian modern akan kebenaran manfaatnya yang besar apa yang Telah diajarkan Rasulullah SAW.
    Salah satu fatwa ia yakni adab-adab makan yang membawa kesehatan dan keberkahan sepanjang zaman.
    Agar kita tetap bisa menjaga adab dengan meneladani Rasul dalam urusan makan dan minum sekaligus menerima pahalanya, berikut diuraikan tata cara dan budaya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut:

    1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

    Rasulullah SAW bersabda :
    “Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangkit pagi ia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”

    2. Tidak mencela makanan yang tidak disukai.

    Abu Hurairah ra. berkata : “Rasulullah SAW tidak pernah sedikit pun mencela makanan. Bila ia berselera, ia memakannya. Dan bila ia tidak menyukainya, maka ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari Muslim)

    Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah berkata kepada keluarganya (istrinya) ihwal lauk pauk. Mereka menjawab : “Kami hanya punya cuka”. Lalu ia memintanya dan makan dengannya, seraya bersabda : “Sebaik-baik lauk pauk ialah cuka (al-khall), sebaik-baik lauk pauk yakni (yang mengandung) cuka.” (HR. Muslim)

    Penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang dalam bukunya ’The True Power of Water’ menemukan bahwa unsur air ternyata hidup. Air bisa merespon stimulus dari insan berupa lisan maupun tulisan.
    Ketika diucapkan kalimat yang baik atau ditempelkan goresan pena dengan kalimat positif, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang cantik dan bisa memiliki daya sembuh untuk banyak sekali penyakit.
    Sebaliknya, bila diucapkan maupun ditempelkan kalimat umpatan, celaan atau kalimat negatif lainnya, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang jelek dan bisa kuat negatif terhadap kesehatan.

    3. Diniatkan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.

    yaitu dengan makan dibutuhkan kebutuhan biologis akan makanan terpenuhi, yang nantinya akan diolah oleh badan menjadi energi, dan dengan energi badan yang dihasilkan dari makanan dan minuman tersebut kita gunakan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.
    Dengan niat ibadah itu berarti kita bisa mengurangi semangat nafsu kebinatangan dan membawa pada sikap totalitas kerelaan terhadap rezeki yang diberikan Yang Mahakuasa kepada kita (qana’ah). Hal ini sesuai dengan hadist Nabi saw.

    “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan bagi setip orang yakni apa yang diniatkannya”. (HR. Bukhori).

    4. Membaca Basmalah dan Hamdalah.

    Memulainya dengan membaca “basmalah” serta doa. Hal ini merupakan manifestasi ibadah dalam bentuk yang paling minimal.
    Sebab bila tidak menyebut nama Allah, setan niscaya akan turut makan bersamanya, dan dengan demikian hilanglah nilai ibadahnya.
    Lantas apa bedanya dengan orang kafir? Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan:

    Dan dari Jabir berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang masuk dalam rumahnya dengan mengucapkan “bismillah” ketika masuk dan ketika hendak makan, maka setan berkata kepada temannya: ‘tiada daerah tinggal dan tiada episode makanan bagimu disini’. Sedangkan bila orang itu masuk tanpa menyebut nama Allah, maka setan akan berkata:’Kamu dapat bermalamdi rumah ini’. Kemudian bila waktu makan tidak menyebut nama Allah, setanpun berkata: ‘kamu dapat bermalam dan makan disini’.” (HR.Muslim).

    Rasulullah SAW bersabda : “Jika seseorang di antara kau hendak makan, maka sebutlah nama Yang Mahakuasa SWT. Dan bila ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ’Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT pada awalnya dan pada akhirnya).”(HR. Abu Dawud)

    Jika lupa di awal makan, maka ucapkanlah segera ketika teringat.
    Rasulullah SAW telah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah r.a, sebagai berikut: “Bila salah seorang diantara kau hendak makan maka ucapkanlah “bismillah”, namun bila ia lupa di awalnya, maka ucapkanlah ‘bismillahi awwaluhu wa akhiruhu’(dengan nama Yang Mahakuasa dari mula sampai akhir). (HR. Turmidzi)

    Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW tersenyum, ia menjelaskan ketika seorang Muslim tidak membaca Basmalah sebelum makan, maka syaitan akan ikut makan dengannya. Namun, ketika Muslim tersebut teringat dan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT, maka syaitan pun pribadi memuntahkan makanan yang sudah dimakannya.

    Rasulullah SAW juga bersabda : “Sesungguhnya Yang Mahakuasa SWT meridhai seorang hamba yang ketika makan suatu makanan lalu dia mengucapkan Alhamdulillah. Dan apabila dia minum suatu minuman maka dia pun mengucapkan Alhamdulillah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

    5. Makan dengan tangan kanan.

    Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa ‘alaa aalihi wa sallam bersabda,“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022).

    Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian makan dengan tangan kiri alasannya yakni syaitan itu juga makan dengan tangan kiri.” (HR Muslim no. 2019)

    Dari Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan tangan kirinya.” (HR Muslim no. 2020)

    Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “karena tangan kiri digunakan untuk cebok dan memegang hal-hal yang najis dan ajun untuk makan, maka tidak sepantasnya salah satu tangan tersebut digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tangan yang lain.” (Kasyful Musykil, hal 2/594).

    6. Memakan makanan yang terdekat dahulu.

    Umar bin Abi Salamah ra. bercerita : “Saat saya belia, saya pernah berada di kamar Rasulullah SAW dan kedua tanganku seringkali mengacak-acak piring-piring. Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ’Nak, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan baik yang terdekat.” (HR. Bukhari)

    Dalam hadis lain juga dikatakan, “Sesungguhnya termasuk pemborosan (perbuatan yang berlebihan dan dimurkai Allah) bila kau makan apa saja yang kau (bernafsu) ingin memakannya”. (HR. Ibnu Majah)

    7. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.

    Janganbersikap rakus sehingga tampak verbal penuh dengan suapan, dan jangan meniup-niup makanan atau minuman yang menyampaikan sikap tidak sabar.

    Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan ibarat minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah ‘bismillah’ bila kalian minum dan ‘alhamdulillah’ bila kalian selesai minum”. (HR. Turmidzi).

    Dalam hadis lain disebutkan: “Dari Abi Qatadah RA, sebetulnya Nabi SAW telah melarang bernafas dalam air minumannya “.(HR.Muttafaqun ALaihi)

    8. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang.

    Dari Mikdam bin Ma’dikarib ra. menyatakan pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Tiada memenuhi anak Adam suatu daerah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah untuk anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain, maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

    9. Mengambil makanan dan minuman secukupnya.

    sehingga bisa dihabiskan tanpa sisa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.Artinya :

    Dari Jabir katanya, Rosululloh saw. menyuruh membersihkan sisa makanan yang di samping piring maupun yang di jari, seraya bersabda : “Sesungguhnya kalian tidak mengetahui dibagian manakah makananmu yang mengandung berkah”. (HR. Muslim).

    10. Makan Sambil duduk, dan tidak berdiri.

    Hal ini seiring dengan hadis Nabi: Dari Qatadah, dari Anas dari Rasulullah SAW, bahwa sebetulnya Nabi SAW telah melarang orang minum sambil berdiri”. Lalu Qatadah bertanya kepada Anas: Kalau makan bagaimana? Ia pun menjawab: “Hal itu (makan dengan cara berdiri) lebih kedaluwarsa dan jahat”. (HR. Ahmad, Muslim dan Turmidzi)






    Oke, Sobat KAI udah jelaskan mengenai Tata Cara Makan Menururut Islam, Tinggal Bagaimana Kita Menerapkan dalam Kehidupan kita.
    Sekian Dulu Yah, Pembahasan Kali ini Kita akan bertemu pada kesempatan yang lain Nanti Isnya Allah.


    Informasi Baru Islam Tata Cara Makan Menurut Islam

    Posted at  20.16  |  in  TataCara  |  Read More»

    Hai Sobat KAI pada Kesempat Kali ini kita akan membahas mengenai Tata Cara Makan Menurut Islam  Mungkin Sobat tidak Asing Lagi Mengenai Cara Makan, Namun Jika Menurut Islam Atau Tata Cara Makan Yang Diajarkan Rasulullah
    SAW. Sobat Pasti Masih Bertanya-tanya dalam Hati Sobat Bagaimana Sih Cara Makan Yang  baik menurut Islam, Ataukah bagaiman Cara Rasul makan ?? Nah, Pada Kesempatan Kali Ini Kita Akan Mengupasnya Lebih Dalam Semua yang mungkin Belum Kita ketahui Bersama.

    Sebenarnya Islam telah datang sebagai Agama yang sempurna, yang tidak saja mengatur tata cara beribadah kepada Yang Mahakuasa (hubungan dengan Sang Pencipta), namun juga mengatur relasi dengan sesama, makhluk hidup lain, lingkungan, maupun relasi terhadap diri sendiri.

    Salah satu aturan dalam Islam yang berkenaan dengan relasi terhadap diri sendiri yakni adab/ Tata cara makan.

    Islam tidak menganggap dilema makan hanya sekedar dilema dunia, tetapi juga ada kaitannya dengan ibadah.
    Hal ini tergantung pada niat insan itu sendiri terhadap apa yang dilakukannya.
    Rasulullah SAW adalah suri tauladan umat dalam banyak sekali aspek kehidupan. Dalam hal kesehatan, ajaran-ajaran ia sudah banyak dibuktikan oleh penelitian-penelitian modern akan kebenaran manfaatnya yang besar apa yang Telah diajarkan Rasulullah SAW.
    Salah satu fatwa ia yakni adab-adab makan yang membawa kesehatan dan keberkahan sepanjang zaman.
    Agar kita tetap bisa menjaga adab dengan meneladani Rasul dalam urusan makan dan minum sekaligus menerima pahalanya, berikut diuraikan tata cara dan budaya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut:

    1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

    Rasulullah SAW bersabda :
    “Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangkit pagi ia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”

    2. Tidak mencela makanan yang tidak disukai.

    Abu Hurairah ra. berkata : “Rasulullah SAW tidak pernah sedikit pun mencela makanan. Bila ia berselera, ia memakannya. Dan bila ia tidak menyukainya, maka ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari Muslim)

    Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah berkata kepada keluarganya (istrinya) ihwal lauk pauk. Mereka menjawab : “Kami hanya punya cuka”. Lalu ia memintanya dan makan dengannya, seraya bersabda : “Sebaik-baik lauk pauk ialah cuka (al-khall), sebaik-baik lauk pauk yakni (yang mengandung) cuka.” (HR. Muslim)

    Penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang dalam bukunya ’The True Power of Water’ menemukan bahwa unsur air ternyata hidup. Air bisa merespon stimulus dari insan berupa lisan maupun tulisan.
    Ketika diucapkan kalimat yang baik atau ditempelkan goresan pena dengan kalimat positif, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang cantik dan bisa memiliki daya sembuh untuk banyak sekali penyakit.
    Sebaliknya, bila diucapkan maupun ditempelkan kalimat umpatan, celaan atau kalimat negatif lainnya, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang jelek dan bisa kuat negatif terhadap kesehatan.

    3. Diniatkan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.

    yaitu dengan makan dibutuhkan kebutuhan biologis akan makanan terpenuhi, yang nantinya akan diolah oleh badan menjadi energi, dan dengan energi badan yang dihasilkan dari makanan dan minuman tersebut kita gunakan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.
    Dengan niat ibadah itu berarti kita bisa mengurangi semangat nafsu kebinatangan dan membawa pada sikap totalitas kerelaan terhadap rezeki yang diberikan Yang Mahakuasa kepada kita (qana’ah). Hal ini sesuai dengan hadist Nabi saw.

    “Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan bagi setip orang yakni apa yang diniatkannya”. (HR. Bukhori).

    4. Membaca Basmalah dan Hamdalah.

    Memulainya dengan membaca “basmalah” serta doa. Hal ini merupakan manifestasi ibadah dalam bentuk yang paling minimal.
    Sebab bila tidak menyebut nama Allah, setan niscaya akan turut makan bersamanya, dan dengan demikian hilanglah nilai ibadahnya.
    Lantas apa bedanya dengan orang kafir? Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan:

    Dan dari Jabir berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang masuk dalam rumahnya dengan mengucapkan “bismillah” ketika masuk dan ketika hendak makan, maka setan berkata kepada temannya: ‘tiada daerah tinggal dan tiada episode makanan bagimu disini’. Sedangkan bila orang itu masuk tanpa menyebut nama Allah, maka setan akan berkata:’Kamu dapat bermalamdi rumah ini’. Kemudian bila waktu makan tidak menyebut nama Allah, setanpun berkata: ‘kamu dapat bermalam dan makan disini’.” (HR.Muslim).

    Rasulullah SAW bersabda : “Jika seseorang di antara kau hendak makan, maka sebutlah nama Yang Mahakuasa SWT. Dan bila ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ’Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT pada awalnya dan pada akhirnya).”(HR. Abu Dawud)

    Jika lupa di awal makan, maka ucapkanlah segera ketika teringat.
    Rasulullah SAW telah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah r.a, sebagai berikut: “Bila salah seorang diantara kau hendak makan maka ucapkanlah “bismillah”, namun bila ia lupa di awalnya, maka ucapkanlah ‘bismillahi awwaluhu wa akhiruhu’(dengan nama Yang Mahakuasa dari mula sampai akhir). (HR. Turmidzi)

    Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW tersenyum, ia menjelaskan ketika seorang Muslim tidak membaca Basmalah sebelum makan, maka syaitan akan ikut makan dengannya. Namun, ketika Muslim tersebut teringat dan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT, maka syaitan pun pribadi memuntahkan makanan yang sudah dimakannya.

    Rasulullah SAW juga bersabda : “Sesungguhnya Yang Mahakuasa SWT meridhai seorang hamba yang ketika makan suatu makanan lalu dia mengucapkan Alhamdulillah. Dan apabila dia minum suatu minuman maka dia pun mengucapkan Alhamdulillah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

    5. Makan dengan tangan kanan.

    Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa ‘alaa aalihi wa sallam bersabda,“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022).

    Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian makan dengan tangan kiri alasannya yakni syaitan itu juga makan dengan tangan kiri.” (HR Muslim no. 2019)

    Dari Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan tangan kirinya.” (HR Muslim no. 2020)

    Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “karena tangan kiri digunakan untuk cebok dan memegang hal-hal yang najis dan ajun untuk makan, maka tidak sepantasnya salah satu tangan tersebut digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tangan yang lain.” (Kasyful Musykil, hal 2/594).

    6. Memakan makanan yang terdekat dahulu.

    Umar bin Abi Salamah ra. bercerita : “Saat saya belia, saya pernah berada di kamar Rasulullah SAW dan kedua tanganku seringkali mengacak-acak piring-piring. Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ’Nak, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan baik yang terdekat.” (HR. Bukhari)

    Dalam hadis lain juga dikatakan, “Sesungguhnya termasuk pemborosan (perbuatan yang berlebihan dan dimurkai Allah) bila kau makan apa saja yang kau (bernafsu) ingin memakannya”. (HR. Ibnu Majah)

    7. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.

    Janganbersikap rakus sehingga tampak verbal penuh dengan suapan, dan jangan meniup-niup makanan atau minuman yang menyampaikan sikap tidak sabar.

    Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan ibarat minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah ‘bismillah’ bila kalian minum dan ‘alhamdulillah’ bila kalian selesai minum”. (HR. Turmidzi).

    Dalam hadis lain disebutkan: “Dari Abi Qatadah RA, sebetulnya Nabi SAW telah melarang bernafas dalam air minumannya “.(HR.Muttafaqun ALaihi)

    8. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang.

    Dari Mikdam bin Ma’dikarib ra. menyatakan pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Tiada memenuhi anak Adam suatu daerah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah untuk anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain, maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

    9. Mengambil makanan dan minuman secukupnya.

    sehingga bisa dihabiskan tanpa sisa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.Artinya :

    Dari Jabir katanya, Rosululloh saw. menyuruh membersihkan sisa makanan yang di samping piring maupun yang di jari, seraya bersabda : “Sesungguhnya kalian tidak mengetahui dibagian manakah makananmu yang mengandung berkah”. (HR. Muslim).

    10. Makan Sambil duduk, dan tidak berdiri.

    Hal ini seiring dengan hadis Nabi: Dari Qatadah, dari Anas dari Rasulullah SAW, bahwa sebetulnya Nabi SAW telah melarang orang minum sambil berdiri”. Lalu Qatadah bertanya kepada Anas: Kalau makan bagaimana? Ia pun menjawab: “Hal itu (makan dengan cara berdiri) lebih kedaluwarsa dan jahat”. (HR. Ahmad, Muslim dan Turmidzi)






    Oke, Sobat KAI udah jelaskan mengenai Tata Cara Makan Menururut Islam, Tinggal Bagaimana Kita Menerapkan dalam Kehidupan kita.
    Sekian Dulu Yah, Pembahasan Kali ini Kita akan bertemu pada kesempatan yang lain Nanti Isnya Allah.


    About-Privacy Policy-Contact us
    Copyright © 2013 Hidup Itu Indah.
    Powered by Themes24x7 .
    back to top